“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

Senin, 24 Januari 2011

Wala' dan Bara'


RINCIAN BAHASAN

Pengertian Wala' dan Bara'
Secara bahasa, Wala' berasal dari kata al-walayah yang artinya nasab, pertolongan pembebasan budak, sedangkan orangnya disebut al-Muwalat yang artinya orang yang menolong.Bara' berarti lepas atau bebas dan jauh dari.
Secara istilah wala' berarti pertolongan, kecintaan, pemuliaan, penghormatan, kesamaan dengan orang-orang yang dicintai baik secara zahir maupun batin (loyalitas) [2:257].
Penjelasan lebih jauh definisi wala' dan bara', seperti yang dikatakan Syaikhul-Islam, Ibnu Taimiyyah:"Al-walayah kebalikan dari al-'Adawah.Asal pengertian dari al-Walayah adalah kecintaan dan kedekatan.Sedangkan pengertian al-'Adawah adalah kebencian dan kejauhan.Al-wali artinya yang dekat".

Pentingnya Wala' dan Bara'
Wala' dan Bara' merupakan keharusan karena merupakan bukti kecintaan seorang mukmin kepada Allah.Syekh Hafizh al-Hikamy berkata,"Tanda kecintaan hamba kepada Rabbnya ialah: mendahulukan apa yang dicintai-Nya, meskipun hawa nafsunya menentang, membenci apa yang dibenci-Nya meskipun hawa nafsunya condong kepadanya, mengangkat orang yang menjadikan Allah dan Rasul-Nya sebagai pemimpinnya, memusuhi orang yang memusuhi-Nya, mengikuti Rasulullah, meniti jejaknya dan menerima petunjuk-Nya".At-Thabrani meriwayatkan dalam al-Kabir, dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tali iman yang paling kuat adalah loyalitas terhadap pemimpin karena Allah, mencintai karena Allah dan membenci karena Allah pula".Syaikh Sulaiman bin Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab, menjelaskan perkataan Ibnu Abbas: "Perkataan Ibnu Abbas ra.: "Loyalitas pemimpin karena Allah", menjelaskan tentang keharusan kecintaan karena Allah yaitu loyalitas karena Allah pula.Hal ini merupakan isyarat bahwa sikap tersebut tidak hanya terbatas pada kecintaan semata, tetapi harus disertai loyalitas yang merupakan keharusan kecintaan.Loyalitas itu berupa tindakan memberi pertolongan, menghormati, memuliakan, selalu bersama orang-orang yang dicintai, zhahir dan bathin.Dan perkataannya: "Membenci karena Allah", menjelaskan keharusan kebencian karena Allah, yaitu berupa permusuhan.Maksudnya ialah memperlihatkan permusuhan, langsung berupa tindakan, seperti jihad menghadapi musuh-musuh Allah, melepaskan diri dari mereka, menjauhi mereka zhahir dan bathin. Sikap ini tidak hanya sekadar kebencian hati tetapi harus disertai pula dengan sikap-sikap yang harus dilakukan [61:4]".

Wala' dan bara' juga merupakan pengejawantahan dari kalimat Laa ilaha illallah.Kalimat ini merupakan penolakan terhadap segala bentuk ilah yang diikuti dengan mengukuhkan Allah saja sebagai satu-satunya ilah.Jika seseorang memulai dengan menegakkan Laa ilaha dalam dirinya maka akan tumbuh al-Bara'.Al-Bara' ditujukan kepada:
a. Arbaba, sesuatu yang dijadikan Tuhan [9:31]

b. Aaliha, tuhan-tuhan yang disembah selain Allah [25:3, 11:54]

c. Andaada, tandingan-tandingan Allah [2:165]

d. Thogut, sesuatu yang melampaui batas [2:256].



Dengan membatalkan semua bentuk ilah dan mengecualikannya untuk Allah maka akan tumbuh al-Wala'.Al-Wala' diberikan kepada:
a. Allah [2:257, 22:78, 66:4]

b. Islam [3:85, 5:3]

c. Rasul [3:31-33]

d. Orang-orang mukmin atau sholeh [3:28, 3:3, 4:89, 5:51, 60:1, 9:71].



REFERENSI
· Muhammad bin Sa'id bin Salim Al-Qahthany, Loyalitas Muslim terhadap Islam, Ramadhani

· Muhammad bin Sa'id bin Salim Al-Qahthany,Muh. bin Abdul Wahhab dan Muhammad Qutb, Memurnikan Laa Ilaaha Illallah, GIP

Amal Jama'i


RINCIAN BAHASAN

Pengertian Amal jama'i
"Amal berarti bekerja, berbuat atau menghasilkan.Bagi seorang muslim, beramal berarti berbuat, mengerjakan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, umat dan agama. Karenanya bekerja menjadi kewajiban bagi setiap muslim.

Jama'i berasal dari kata jama'ah. Jama'ah adalah suatu perkumpulan orang-orang untuk mencapai hal-hal tertentu.Yang disebut dengan jama'ah sedikitnya terdiri dari dua orang.Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:"Barangsiapa yang ingin mendapatkan pahala berjama'ah maka shalatlah bersamanya." [Dikeluarkan oleh Ahmad, Daraimi, Tirmizi, Hakim, Baihaqi dan Ibnu Hazm dari hadits Abu Sa'id Al-Khudri]."Shalat berjama'ah itu lebih besar pahalanya 27 tingkat dari shalat sendirian." [Muttafaq 'Alaihi dari hadits Ibnu Umar].
'Amal Jama'i atau kerja bersama adalah kegiatan yang merupakan produk suatu keputusan jama'ah yang selaras dengan manhaj (sistem) yang telah ditentukan bersama, untuk mencapai tujuan tertentu.
Pentingnya 'Amal Jama'i
Manusia, sepanjang zaman, secara fitrah tidak dapat hidup sendirian.Ia selalu membutuhkan manusia lain untuk mencapai tujuan hidupnya.
Lihat kisah:

· Fir'aun [26:34-37]

· Ratu Balqis [27:32-33]

· Nabi Musa AS [20:29-32]

· Kaum kafir Makkah [8:30]



Bagi manusia muslim, Allah telah mengarahkan agar dalam melaksanakan aktifitasnya dengan beramal jama'i [61:4, 3:104].
"Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. "
(61:4)

Realitas yang ada juga mengharuskan bahwa kerja yang sukses harus dilakukan secara kolektif. Sebab tangan sebelah tidak bisa bertepuk.Lidi, jika hanya sebatang, tidak dapat membersihkan daun-daun di halaman.

Untuk menegakkan Islam di hati kaum muslimin, menghadapi kemungkaran yang terjadi dan melawan tipu daya musuh, diperlukan kerja jama'ah.Dari sini amal jama'i menjadi wajib.Karena kaidah ushul fiqh menyatakan: "Sesuatu kewajiban yang tidak sempurna pelaksanaannya kecuali dengannya, maka ia adalah wajib".Selain itu, Islam bukan agama individu, melainkan agama satu umat, satu tanah air dan satu tubuh.Islam menyeru kepada kesatuan kaum muslimin.Allah berfirman:"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai." [3:103]

Ciri-ciri 'Amal Jama'i
1. Aktifitas yang akan dijalankan harus bersumber dari keputusan atau persetujuan jama'ah.

2. Jama'ah yang dimaksud harus mempunyai visi dan misi, serta struktur organisasi yang tersusun rapi.

3. Setiap tindakan dan aktifitasnya harus sesuai dengan dasar dan strategi atau pendekatan yang telah digariskan oleh jama'ah.

4. Seluruh tindakannya harus bertujuan untuk mencapai cita-cita yang telah ditetapkan bersama.



REFERENSI
· Mushtafa Masyhur, Amal Jama'i: Gerakan Bersama, Al-Islahi Press

· Abdurrahman bin Abdul Khaliq Al-Yusuf, Legitimasi Amal Jama'i: Kupasan Gamblang tentang Keharusan Beramal Jama'i, Pustaka Tadabbur

· Mushtafa Masyhur, Al-Qiyadah wal Jundiyah, Al-Islahi Press

· Dr.Yusuf Al-Qardhawi, Prioritas Gerakan Islam Jilid I, Usamah Press




Games "Korek Api"

Bahan/alat : Satu bungkus korek api per kelompok
Langkah-langkah :
1. Buat beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari empat orang

2. Tiap kelompok ditugaskan membuat bangunan dari batang-batang korek api yang ada dalam satu bungkus tersebut

3. Bangunan tersebut harus dibuat di atas korek api

4. Mentor memberi contoh awal cara membuat bangunan tersebut

5. Setiap kelompok diberi waktu untuk membuat bangunan tersebut selama 60 detik

6. Setiap 60 detik setiap kelompok harus menghentikan kegiatannya kemudian mentor mendiskusikan bersama hikmah dari permainan tersebut.



Hikmah
1. Dalam mengerjakan sesuatu diperlukan amal jama'i

2. Diperlukan pembagian tugas yang jelas dalam mengerjakan suatu pekerjaan sehingga teratur dan terarah

3. Pentingnya seorang pemimpin untuk mengkoordinir kerja.

Minggu, 16 Januari 2011

Kenapa harus mereka yang berbaju panjang dan berjilbab lebar??

Mengapa? Mengapa? Mengapa?


"dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita" (Q.S. An Najm:45)

Pria, wanita, laki-laki, perempuan, ikhwan, akhwat. Sekelumit cerita tentang dua insan ini selalu menjadi hal yang tak pernah surut dan selalu menarik untuk dibicarakan, oleh pria, wanita, laki-laki, perempuan, ikhwan maupun akhwat. Jangankan dikalangan mahasiswa tingkat akhir, dikalangan mahasiswa tingkat 3, tingkat 2, maupun mahasiswa baru, hingga di kalangan pelajar SMA bahkan SMP hal seperti ini ramai dibicarakan, mulai dari pembicaraan berat nan serius sampai perbincangan kosong tak bermakna. Sering terlibat dalam pembicaraan itu dan sering didalamnya dibicarakan tentang 'pasangan', walaupun entah hingga saat ini belum terbayangkan siapa sosok itu (ini akan terjawab dalam batas waktu yang telah Dia tentukan dalam sebuah pernikahan) yang terlintas hanyalah sosok seperti apa, dan mungkin setiap kali bicara tentang ini, selalu ada pertanyaan yang muncul, entah itu kenapa, siapa, hingga kapan dari mereka yang memulai perbincangan ini, terutama dari mereka teman-teman satu angkatan.

Terkadang banyak yang heran dan bertanya, kenapa harus mereka?

Kenapa harus mereka yang berbaju panjang, berjilbab lebar, yang malu-malu kalau berjalan, yang menundukan pandangan nya dan tak mau bersentuhan dengan lawan jenis nya? bagaimanakah mereka bisa berbaur dan diterima lingkungan nya?

Sadarkah kita, bahwa pakaian yang dikenakan nya menandakan keterjagaan nya akan aurat mereka dan menjaga dirinya dan orang disekitarnya dari yang bukan hak nya. Sadarkah kita, bahwa banyak mata yang sulit diajak kompromi. Sadarkah kita akan sulitnya mengontrol mata ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi? Terkadang hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah. Di luar sana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata ini terbelalak, oleh banyaknya sajian lekuk tubuh diantaranya. Ketika berbicara nafsu, tak bisa dipungkiri mungkin kita menyukai itu, tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat kita tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membuat mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran kotor dan hatipun menjadi keras. Sadarkah kita bahwa penampilan mereka yang berbaju panjang, berjilbab lebar, itulah yang membuat dirinya dan keluarganya dihargai dan dihormati.

Allah swt telah berfirman: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya", yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nuur : 30-31)

Dengan penampilan mereka yang seperti itu, itulah yang membuat para wanita terjaga, dan membuat terjaga pula para pria disekitarnya. Dengan penampilan mereka, mereka menjada dirinya, juga menjaga orang lain.

Sadarkah kita, bahwa hidup mereka adalah adalah sebuah totalitas untuk berkarya di hadapan-Nya. Bersama dengan siapapun selama mendatangkan manfaat adalah kepribadian mereka. Mereka menjaga dan memperjuangkan kaumnya. Kesederhanaan, kepolosan, dan hati nya yang tak mati membuat mereka menjadi seorang manusia sosial yang lebih utuh dari wanita di manapun. Mereka akan tetap bisa berbaur, tapi bukan melebur. Mereka yang akan mewarnai, bukan terwarnai.

Lalu, kenapa harus mereka yang tidak pernah mau punya cinta sebelum akad itu berlangsung, yang menjaga interaksi nya mulai dari obrolan, telepon hingga sms, yang selalu punya sejuta alasan untuk tidak berpacaran, bagaimana mereka bisa romantis? bagaimana mereka punya pengalaman untuk menjaga cinta, apalagi jatuh cinta?

Sadarkah kita bahwa cinta itu fitrah, karena ia fitrah maka kesuciannya harus selalu kita jaga. Fitrahnya cinta akan begitu mudah mengantarkan seseorang untuk memiliki kekuatan untuk berkorban, keberanian untuk melangkah, bahkan ketulusan untuk memberikan semua perhatian. Namun, ada yang membedakan antara mereka dan wanita-wanita lainnya. Cinta mereka suci untuk-Nya. Mereka mencintaimu karena-Nya, berkorban untukmu karena-Nya, memberikan segenap kasihnya padamu juga karena-Nya. Itulah yang membedakan mereka. Tak pernah sedetikpun mereka berpikir, bahwa mencintaimu karena fisikmu, mencintaimu karena kekayaanmu, mencintaimu karena keturunan keluargamu. Kesucian inilah yang membuat mereka berbeda. Mereka akan mampu memupuk dan merawat cinta yang biasa agar menjadi luar biasa dan akan membawa cinta kita kepada-Nya.

Dan kenapa harus mereka yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca Al-Qur’an dibanding ke salon, yang lebih sering menghabiskan harinya dari kajian ke kajian dibanding jalan-jalan ke mall, yang sebagian besar waktu tertunaikan untuk hajat orang banyak, untuk perubahan bagi lingkungannya, dibanding kumpul-kumpul bersama teman sebaya mereka sambil berdiskusi yang tidak penting. Bagaimana mereka merawat diri mereka? bagaimana mereka bisa menjadi wanita modern?

Sadarkah kita, bahwa dengan seringnya mereka membaca Al Qur’an maka memudahkan hati mereka untuk jauh dari dunia. Jiwa yang tak pernah terpaut dengan dunia akan menghabiskan harinya untuk memperdalam cintanya pada Allah. Mereka akan menjadi orang-orang yang lapang jiwanya, meski materi tak mencukupi mereka, mereka menjadi orang yang paling rela menerima pemberian suami, apapun bentuknya, karena dunia bukanlah tujuannya. Mereka akan dengan mudah menyisihkan sebagian rezekinya untuk kepentingan orang banyak dibanding menghabiskannya untuk diri sendiri. Kesucian ini, hanya akan dimiliki oleh mereka yang terbiasa dengan Al Qur’an, terbiasa dengan majelis-majelis ilmu, terbiasa dengan rumah-Nya. Jangan khawatir soal bagaimana mereka merawat dan menjaga diri. Mereka tahu bagaimana memperlakukan suami dan bagaimana bergaul di dalam sebuah keluarga kecil mereka. Mereka sadar dan memahami bahwa kecantikan fisik penghangat kebahagiaan, kebersihan jiwa dan nurani mereka selalu bersama dengan keinginan yang kuat untuk merawat diri mereka. Dan jangan takut mereka akan ketinggalan zaman. Sadarkah kita bahwa kesehariannya selalu bersama dengan ilmu pengetahuan. Mereka tangguh menjadi seorang pembelajar, mereka tidak gampang menyerah jika harus terbentur dengan kondisi akademik. Mereka adalah orang-orang yang tahu dengan sikap profesional dan bagaimana menjadi orang-orang yang siap untuk sebuah perubahan. Perubahan bagi mereka adalah sebuah keniscayaan, untuk itu mereka telah siap dan akan selalu siap bertransformasi menjadi wanita-wanita hebat yang akan memberikan senyum bagi dunia.

Mungkin masih banyak pertanyaan dan ketidakpuasan kenapa harus mereka? Keagungan, kesucian dan semua keindahan tentang mereka, takkan mampu kita pahami sebelum kita menjadi shalih/shalihah seperti mereka.

“Dan dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah”. (HR. Muslim).

Dialah bidadari bumi, dialah wanita sholihah yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari seluruh isi alam ini.

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga). (Q.S. An Nuur:26)

Janji Allah itu nyata, Allah mempersiapkan mereka untuk menemani sang pejuang yang sesungguhnya, yang bukan hanya indah lisannya, namun juga menggetarkan lakunya. Allah mempersiapkan mereka untuk sang pejuang yang malamnya tak pernah lalai untuk dekat dengan-Nya, yang siangnya dihabiskan dengan berjuang untuk memperpanjang nafas Islam di bumi-Nya. Allah mempersiapkan mereka untuk sang pejuang yang cintanya pada Allah melebihi kecintaan mereka kepada dunia, yang akan rela berkorban, dan meninggalkan dunia selagi Allah tujuannya, Yang cintanya takkan pernah habis meski semua isi bumi tak lagi berdamai kepadanya. Allah telah mempersiapkan mereka untuk lelaki-lelaki shalih penghulu surga.

Oleh karena nya, jadilah pribadi yang berkualitas, yang pandangannya terjaga, yang lisannya bijaksana, yang siap berkeringat untuk mencari nafkah, yang kuat berdiri menjadi seorang imam, yang tak kenal lelah untuk bersama-sama mengenal-Nya, yang siap membimbing mereka, mengarahkan mereka, hingga meluruskan khilaf mereka. Kalian yang benar-benar hebat secara fisik, jiwa, dan iman-lah yang akan memiliki mereka. Mereka adalah bidadari-bidadari surga yang turun ke dunia, maka Allah takkan begitu mudah untuk memberikan kepadamu yang tak berarti di mata-Nya. Allah menjaga mereka untuk sosok-sosok hebat yang akan mengubah dunia. Menyuruh mereka menunggu dan lebih bersabar agar bisa bersama dengan para syuhada sang penghuni surga. Menahan mereka untuk dipasangkan dengan mereka yang tidurnya adalah dakwah, yang waktunya adalah dakwah, yang kesehariannya tercurahkan untuk dakwah, sebab mereka adalah wanita-wanita yang menisbahkan hidupnya untuk jalan perjuangan.

Mungkin tak perlu diperpanjang bahasan nya, semoga ini bisa membuka dan kembali menyegarkan paradigma kita tentang hal yang tak ada habisnya untuk dibahas ini :). Semoga bisa sama-sama mengingatkan, menjaga agar tetap pada jalur dan memotivasi diri untuk terus berbenah. Yang menjadi fokus sekarang ialah bagaimana kita untuk terus memperbaiki kualitas diri untuk menjadi muslim/muslimah paripurna dan siap menjemput takdir sejarah yang telah ditetapkan.

Untukmu yang dulu pernah Allah pertemukan kita saat di alam ruh, Allah telah memilihkan mu saat empat bulan masa kandunganku di dalam perut ibu. Sejak saat itu namamu sudah disandingkan di sebelah namaku. Sejak saat itu aku sudah mencintaimu. Ketika fitrah sebagai manusia berupa rasa cinta mulai datang dimasa aku belum siap menemuimu, setiap kali aku merasakannya, aku akan mengenangkan dirimu. Di sana engkau setia menunggu diriku, tetapi di sini jangan sampai aku curang kepadamu. Sampaikan doamu kepada diriku agar aku dapat menjaga diri disamping aku mengajukan sendiri doa untuk tetap terjaga. Semoga Allah membantu mempertemukan kita dibatas waktu yang telah Dia tetapkan.

Ya Rabb, hamba sadar jikalau hamba banyak lalai dalam urusan ini. Bimbinglah hamba agar senantiasa terus berbenah dan semoga hamba bisa mempertanggung jawabkan apa yang hamba perbuat, memperbaiki semua kelalaian yang pernah dilakukan dan semoga takdir Mu indah pada waktu nya :)


 
Powered by Blogger