“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

Senin, 04 Oktober 2010

Islam: Kemarin, Kini dan Esok


RINCIAN BAHASAN
   Islam adalah ajaran / risalah yang Allah turunkan melalui Rasul-Nya sebagai diin yang paling sempurna bagi semesta alam (QS. 5:3). Allah telah memenangkan Islam atas ajaran-ajaran yang lain, kemenangan itu semuanya milik Islam sebagaimana telah Allah janjikan (QS.37:173).
   Sebagai umat Islam, kita harus tetap optimis, bahwa janji Allah itu akan datang, membangkitkan dan memenangkan Islam walau mungkin membutuhkan waktu yang panjang. Optimisme yang dibutuhkan tentunya tidak lantas melahirkan kepastian, akan tetapi harus diiringi dengan upaya dan usaha yang dilandasi oleh iman. Dengan kata lain iman dan amal sholeh adalah dua kunci untuk meraih dan mempertahankan kemenangan Islam.

Kondisi Kemarin
   Islam telah mengalami puncak kegemilangan dari masa Rasulullah SAW hingga masa-masa kekhalifahan, yang sampai kini belum lagi terulang. "Sebaik-baik umatku adalah pada abadku ini, kemudian yang sesudahnya dan yang sesudahnya. Kemudian sesudah mereka muncul suatu kaum yang memberi kesaksian tetapi tidak bisa dipercaya kesaksiannya. Mereka berkhianat dan tidak dapat diamanati. Mereka bernazar (berjanji) tetapi tidak dapat menepatinya dan mereka tampak gemuk-gemuk.." (HR. Tirmizi). Islam adalah pusat peradaban dunia, dalam ilmu dan pendidikan, pemerintahan dan keadilan, akhlak dan keagungan. Semua ini terjadi ketika umat berjalan bersama islam. Tetapi ketika Islam sudah mulai ditinggalkan oleh manusia, yang terjadi adalah potret kehidupan Islam di masa kini.

Kondisi Kini
   Banyak hal yang dapat digambarkan tentang umat Islam di masa sekarang, yang selalu dicirikan dengan keadaan tidak berdaya. Dalam sebuah hadits dikatakan: "Akan datang suatu masa, di mana kalian seperti makanan yang diperebutkan. Sahabat bertanya : 'Apakah jumlah kita pada masa itu sedikit, ya Rasulullah ?', Rasulullah menjawab : Tidak, melainkan jumlah kalian banyak, tetapi kalian laksana buih di lautan" (banyak tapi tidak berdaya). Misalnya saja dengan potret umat di belahan dunia ketiga yang diwarnai kemiskinan dan kebodohan, sementara itu penindasan dan penganiayaan terus dialami oleh sebagian yang lain (misalnya : Bosnia, Palestina, Chechnya, Sudan, Kashmir, dll).

Esok
   Masalah kebangkitan Islam kini menjadi tema menarik, yang kerap dibicarakan, karena kebangkitan itu sesuatu yang sudah dinyatakan oleh Rasulullah SAW : "Kenabuian ini akan berjalan di tengah-tengah kamu sampai masa yang dikehendaki oleh Allah, kemudian diangkat-Nya kapan Ia kehendaki. Kemudian akan menyusul masa khalifah yang akan berdiri di atas manhaj nubuwah (sistem pemerintahan yang masih murni seperti di jaman Rasulullah), pemerintahan yang murni itu berpegang teguh kepada Islam, yang demikian itu sampai masa yang dikehendaki Allah, kemudian diangkat-Nya jika Ia kehendaki. Kemudian setelah masa itu ada raja yang zalim (diktator) sampai masa yang dikehendaki. Kemudian muncul khalifah yang berdiri di atas manhaj nubuwah." Kemudian Rasulullah SAW diam. Disebutkan oleh Huzaifah, marfu' dan diriwayatkan oleh al-Iraqi dari jalan Ahmad, ia berkata : Ini hadits shahih.
   Optimisme tersebut semakin besar ketika tanda-tanda kebangkitan itu sendiri mulai tampak, misalnya :

· Adanya kesadaran kaum muslimin untuk kembali kepada Islam  
· Tersebar dan semakin banyak buku-buku dan kaset Islam  
· Islamic Centre dan organisasi Islam mulai bermunculan  
· Maraknya mesjid dengan aktivitas keislamannya  
· Semangat jihad sudah mulai berkobar di berbagai negeri  

Faktor-faktor Kebangkitan Islam
· Janji Allah SWT dalam al-Qur'an dan Hadits (5:54, 9:32-33, 58:21, 10:37, 15:9). "Agama ini akan sampai sejauh sampainya malam dan siang dan tidak ada di rumah penjuru bumi ini kecuali Allah masukkan agama ini ke dalamnya dengan memuliakan yang mulia dan menghinakan yang hina, suatu kemuliaan di mana Allah memuliakan Islam dan menghinakan (merendahkan) kekafiran selain Islam dengan Islam ."(HR. Ahmad).  
· Islam sebagai diin yang sesuai dengan fitrah manusia (mempunyai konsep tauhid yang lurus dan benar (17:44; 20:124; 30:30; 40:51)). Islam memperhatikan keseimbangan antara jasad, akal, dan ruh. Mengabaikan salah satu unsur dari ketiga unsur tersebut berarti mengabaikan manusia itu sendiri yang berakibat pada kehancuran peradaban manusia, seperti yang terjadi pada peradaban Barat dari jaman dulu sampai sekarang.  
· Keunggulan yang dimiliki ajaran Islam yang syamil (meliputi seluruh konsep dan nilai kehidupan) dan shahih.  
· Memiliki SDM yang banyak (1/5 penduduk dunia adalah muslim).  
· Sumber daya alam potensial kebanyakan terdapat di negara-negara Islam.  
· Ideologi lain yang sudah mulai runtuh.  

0 komentar:

Posting Komentar


 
Powered by Blogger