“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

Minggu, 21 Agustus 2011

Ma'iyatullah


Pengertian
Ma'iyatullah berarti kebersamaan Allah. Allah selalu bersama dan mengawasi makhluk-Nya. Ma'iyatullah terbagi atas dua macam :

1. Ma'iyatullah Umum


Yaitu kebersamaan Allah yang meliputi seluruh makhluknya, baik manusia, binatang maupun tumbuh-tumbuhan, muslim maupun kafir.


Kebersamaan Allah secara umum ini dapat dibuktikan dengan adanya:
a. Fenomena Petunjuk

Seluruh makhluk ciptaan, Allah dari atom yang terkecil sampai benda yang paling besar, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, semua mendapat petunjuk dari Allah dalam menjalani hidupnya. Allah selalu bersama makhluk-Nya, ketika memberi petunjuk pada bayi untuk menyusu pada ibunya, kepada anak ayam untuk mematuk ketika akan keluar dari telurnya; ketika ayam betina membolak-balikkan telur yang sedang dieraminya; juga ketika allah memberi petunjuk akar tumbuhan untuk menyerap sari makanan dari dalam tanah.


b. Fenomena pengabulan do'a

Seluruh manusia baik beriman maupun kafir, pernah mengalami langsung fenomena ini. Ketika seseorang mengalami kondisi kritis dalam fase kehidupannya yaitu ketika ia ditimpa musibah yang membuat hatinya hancur, putus harapan, dengan serta merta ia memohon kepada Allah dengan penuh harap dan cemas mengharapkan pertolongan-Nya, ketika itu pula Allah mengabulkan doanya dan tiba-tiba musibah itu hilang [10:12, 17:67, 6:47]. Fenomena ini merupakan bukti kebersamaan Allah dengan manusia pada umumnya. Merupakan sunatullah bahwa Dia harus mengabulkan doa orang yang terjepit, jika Dia berkehendak, walaupun orang tersebut orang kafir selama ia selalu berdoa kepada-Nya [27:62, 6:63-64].




2. Ma'iyyatullah khusus

Artinya kebersamaan Allah yang ditujukan khusus untuk orang-orang yang beriman. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang beriman ialah berupa :


a. Penjagaan dan pemeliharaan Allah

Berkata Abu Abbas Abdullah bin Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda : Jagalah Allah, niscaya Ia akan menjagamu. Jagalah allah, niscaya engkau mendapatkan-Nya di hadapanmu. Bila engkau meminta, mintalah kepada Allah. Dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah.."(H.R. Turmudzi).


b. Pertolongan dan kemenangan dari Allah

Salah satu bentuk kebersamaan Allah terhadap kaum mukmin ialah berupa dukungan-Nya dalam bentuk pertolongan [47:2] dan pemenuhan janji-Nya [2:40].



Hakikat pertolongan dan kemenangan itu sendiri ialah :
(a) Hanya datang dari sisi Allah


· Orang yang dimenangkan Allah tidak mungkin bisa dikalahkan oleh siapapun dan kapanpun meskipun seluruh isi bumi bersatu padu untuk mengalahkannya. Begitu pula sebaliknya [3:160, 8:9-10].


(b) Allah hanya menolong orang yang menolong-Nya


· Siapa yang menolong diin-Nya maka barulah Allah akan menolongnya [47:7, 22:40]


(c) Pertolongan Allah dapat berupa kehancuran bagi orang-orang kafir, sebagaimana kehancuran kaum pendusta para nabi dan rasul.
(d) Kekalahan merupakan pertolongan yang sebenarnya.


· Yang kita anggap sebagai kekalahan pada hakikatnya merupakan pertolongan yang sebenarnya. Kekalahan tersebut dapat berupa terbubunuh, di penjara atau dianiaya. Bukankah dengan terbunuhnya seorang mukmin dapat dikatakan bahwa ia telah memperoleh syahadah dijalan Allah, seperti yang dicita-citakannya? [3:169, 36:26-27, 9:52]


(e) Kemenangan kaum mukmin tidak dibatasi oleh waktu dan tempat.


· Waktunya terbentang sejak kehidupan dunia hingga akhirat, dan tempatnyapun terbentang di seluruh bumi Allah. Jika seorang penderita di suatu tempat, pada tempat lain dia akan memperoleh kemenangan sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah SAW beserta para sahabatnya (memeperoleh kemenangan ketika hijrah ke Madinah).



Karakteristik orang-orang beriman yang akan mendapatkan pertolongan Allah adalah :
(1) Menjaga perintah, batasan dan hak-hak Allah (H.R. Turmudzi)
(2) Kembali ke Islam yang murni seperti yang dibawa Rasulullah SAW memelihara kemurnian Islam.
(3) Selalu berdakwah dan berjihad [29:69, 49:15].
(4) Berbuat ikhsan [16:168].
(5) Tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan dakwah dan meyakini akan datangnya pertolongan Allah [2:153].



REFERENSI
Aqidah seorang muslim, Al-Ummah
Al-Umr, Hakikat Pertolongan dan Kemenangan, GIP
Dr. Yusuf Qordhowi, Generasi Mendatang Generasi Yang Menang, GIP
Said Hawwa, Allah, Pustaka Mantiq
Majalah Ishlah, No.56/Th.IV/1996, hal.32

0 komentar:

Posting Komentar


 
Powered by Blogger