“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

Selasa, 14 September 2010

Islam sebagai Sistem Hidup


Karakteristik Ajaran Islam

Islam sebagai dien (sistem hidup) memiliki ciri-ciri :

1. Robbaniyah


itinjau dari segi bahasa, Robbaniyah berasal dari kata rabbun, yang ditujukan kepada Allah SWT. Sedangkan rabbani ditujukan kepada manusia, yaitu manusia yang tali hubungannya dengan Allah sangat kuat, tahu dan mengamalkan ajaran-Nya. (QS. 3:79).

Yang dimaksud dengan robbaniyyah mencakup 2 aspek robbaniyyah ghayah dan mashdar.

a. Rabbaniyyah Ghoyah (tujuan dan sasaran)



Maksudnya Islam menjadikan tujuan pertama dan terakhir untuk menyembah Allah semata (QS. 51:56) dan untuk mencapai ridho-Nya. Tujuan ini pun akhirnya merupakan tujuan akhir, puncak cita-cita, usaha dan kerja keras manusia dalam kehidupan (QS. 53:42, 84:6).

Dampak rabbaniyyah tujuan pada manusia :



(1) Mengetahui tujuan dan keberadaan manusia

(2) Mendapat petunjuk menuju fitrah

(3) Keselamatan dari perpecahan dan pergolakkan

(4) Membebaskan manusia dari penghambaaan pada egoisme dan syahwat.






b. Rabbaniyyah Masdar (sumber hukum)



Maksudnya manhaj /metode yang telah diterapkan oleh Islam untuk mencapai tujuan dan sasaran itu adalah manhaj Robbani yang murni, yaitu yang bersumber pada wahyu Allah, kepada Rasulullah SAW (Al-Qur an). Manhaj ini tidak lahir sebagai sebuah hasil rekayasa dari ambisi individu, keluarga, golongan, partai atau bangsa tertentu. Tetapi manhaj ini datang dari Allah yang menginginkan agar menjadi petunjuk, penjelas, kabar gembira, obat dan rahmat bagi hamba-hambaNya (QS. 4:174, 10:57).

Adapun Rasulullah Muhammad SAW adalah penyeru pada manhaj dan sebagai penjelas perintah-Nya yang masih samar bagi manusia [42:52-53]

Dampak Rabbaniyyah mashdar:



(1) Terlepas dari pertentangan dan sikap ekstrim [4:82]

(2) Terlepas dari keberpihakan dan hawa nafsu

(3) Terhormat dan mudah diyakini

(4) Terbebas dari penghambaan sesama manusia.





2. Insaniyah (kemanusiaan)
· Islam yang berdasarkan Al-Qur'an dan sunnah Rasul-Nya mencurahkan sebagian besar kepeduliannya pada sisi kemanusiaan.Islam mengakui manusia dengan pengakuan yang menyeluruh. Aspek-aspek manusia seperti akal, jasad dan ruhani diberikan peluang untuk melaksanakan peran, fungsi dan karakteristiknya tanpa harus cenderung pada aspek tertentu saja.Di samping itu ibadah-ibadah yang disyari'atkan oleh Islam mengandung dimensi kemanusiaan, misalnya shalat, zakat dan haji.Kesimpulannya, Islam adalah din yang sesuai dengan karakter manusia, ditujukan untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia sendiri.
· Buah insaniyah dalam Islam:



(1) Persaudaraan manusia (ukhuwah)

(2) Persamaan manusia (emansipasi)




3. Syumul (universal)


Artinya Islam meliputi semua zaman, kehidupan dan eksistensi manusia.Jangkauan keuniversalan dalam risalah Islam ini diungkapkan oleh Hasan al-Banna: "Islam adalah risalah yang panjang terbentang sehingga meliputi semua abad sepanjang zaman, terhampar luas sehingga meliputi semua cakrawala umat dan begitu mendalam (mendetail) sehingga memuat urusan-urusan dunia dan akhirat". Dan di dalam Risalah Ta'lim-nya, yang dimaksud dengan Islam universal yaitu: "Islam adalah sebuah sistem yang universal (komprehensif, total dan integral). Mencakup berbagai aspek hidup dan kehidupan.Islam adalah negara dan tanah air, pemerintahan dan umat, akhlak dan kekuatan, serta kasih sayang dan keadilan.Islam adalah kebudayaan dan perundang-undangan, ilmu dan hukum, materi dan harta benda, serta usaha dan kekayaan. Dan Islam juga adalah jihad dan dakwah, militer dan ideologi serta aqidah yang murni dan ibadah yang benar sekaligus."




a. Risalah semua zaman



Islam adalah risalah untuk semua zaman dan generasi, bukan risalah yang terbatas oleh masa atau generasi tertentu.Secara substansial (dasar-dasar aqidah dan moralnya), Islam merupakan risalah setiap nabi yang diutus dan misi setiap kitab suci yang diturunkan.Maka semua nabi diutus dengan membawa risalah (misi) Islam, menyerukan tauhid dan menjauhi taghut [21:25, 16:36, 10:72, 2:128,132].



b. Risalah bagi seluruh alam semesta



Islam tidak terbatas pada bangsa maupun status sosial tertentu, yang merupakan petunjuk Rabb manusia bagi segenap manusia, rahmat bagi sekalian hamba-Nya [21:107, 24:1, 38:87].




4. Al-Wastthiyyah / Tawazun (moderat atau pertengahan)
· Islam berada dalam keseimbangan di antara dua jalan atau dua arah yang saling bertentangan.Islam memberikan haknya secara adil terhadap aspek-aspek kehidupan seperti ruhiyah (spiritualisme), maddiyyah (materialisme), fardiyah (individu), jama'iyyah (kolektif), tsabat (konsisten) dan taghayyur (perubahan) dan tidak berada dalam poros yang ekstrim [55:7-8].



5. Al-Waqi'iyyah (kontekstual)
· Allah menjamin Islam sebagai ajaran yang sesuai dengan kondisi manusia di manapun, kapanpun dan bagi segala jenis manusia.Islam senantiasa menjaga dan memelihara realita (aktual) di setiap aspek yang didakwahkan pada manusia, mulai aspek aqidah, ibadah, akhlak dan syari'at.



6. Al-Wudhuh (jelas)
· Yang dimaksud adalah jelas dalam hal:



a. Dasar-dasar Islam (aqidah, moral, syari'at Islam)

b. Sumber-sumber hukumnya

c. Sasaran dan tujuan




Pentingnya memahami Islam secara kaffah. [2:208]
1. Agar umat Islam tidak terjebak ke dalam propaganda, program serta langkah-langkah syaitan.Sebab syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia.
2. Ajaran Islam sendiri bersifat universal dan menolak parsialisasi hukum dan ajarannya.Aspek dalam kehidupan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.Kehidupan tidak akan harmonis apabila Islam dilaksanakan secara parsial.



REFERENSI
· Materi Mentoring Islamic Study 1994-/1995
· Panduan Aktivis Harokah, Pustaka Al-Ummah, Jakarta
· Dr.Yusuf Al-Qaradhawi, Karakteristik Islam: Kajian Analitik, Risalah Gusti

0 komentar:

Posting Komentar


 
Powered by Blogger